Minggu, 21 Agustus 2022

Pentigraf #3


 Dia



        Aku tinggal di asrama campuran yang berada dekat dengan sekolahku. Disana aku menemukan seorang yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, dialah Shure. Lelaki tampan yang tinggal di lantai 3 di gedung asramaku. Dia merupakan anak yang ramah dan murah hati, sering ku melihat auranya yang mengundang suasana damai disekitarnya. Aku bertemu dengannya saat jam istirahat, tak sengaja ku menabraknya ketika aku berjalan sambil memakan roti selai strowberi favoritku, dia segera membantuku berdiri dan meminta maaf dengan sopan. Sungguh kisah cinta SMA yang kuharapkan layaknya kehidupan di film-film.

        Pagi aku bangun jam 04.00 dan bersiap untuk pergi ke sekolah bersama teman sekamarku. Tepat pukul 05.45 kami sudah bersiap meninggalkan asrama. Saat asik berbincang, tak sengaja aku berpapasan dengan Shure. Aku pun tersipu malu dan berlari kecil meninggalkannya, sungguh terheran temanku melihat tingkah lakuku yang tiba-tiba. Aku memulai hariku disekolah seperti biasa. Waktu pelajaran jam ketiga telah usai, aku menghabiskan istirahat bersama teman-teman akrabku. Tak terasa sudah menunjukkan waktunya jam pulang aku pulang sendirian saat sore hari karena adanya kegiatan.

        Pada malam hari, kami semua sudah kembali di kamar masing-masing. Tetapi karena aku bukan tipe anak penurut yang langsung tidur, aku mengobrol asik dengan teman kamarku. Awalnya kami mengobrol tentang kosmetik, fashion, tempat cafe murah, style pakaian masing-masing, sampai pada topik orang yang disuka. "Siapa sih orang yang kamu suka?" tanya temanku, jawabku "Shure" dengan tersipu malu.  Temanku terheran dan bersedih dengan apa yang kukatakan, dapat terlihat dari wajahnya yang mudah ditebak. Lalu aku tertidur setelah obrolan panjang yang melelahkan itu meninggalkan temanku yang masih bangun dan menangis sendirian. Tiba-tiba aku terbangun dari tidurku saat tengah malam. Shure, penggambaran dari imajinasiku tentang lelaki yang telah mati 4 tahun lalu, dialah ungkapan rasa sedihku akan ketidak relanya aku akan kepergian pacarku dulu. 

    

Related Posts:

  • Pentigraf #7 Akhir dari Sebuah Cerita    Kehidupan merupakan suatu kebohongan yang dibuat sedemikian rupa indahnya dan tersusun dengan sangat rapi. Apa yang terjadi setelah seseorang dihadapkan oleh kematian? Akankah itu s… Read More
  • Pentigraf #4Rute Jalan    Siang itu saat aku pulang sekolah, aku berjalan menuju rumahku dengan rute yang berbeda dari biasaya. Aku berjalan menyusuri gang-gang kecil dengan rumah yang kosong serta suasana yang sunyi dan s… Read More
  • Pentigraf #9 Kebohongan"... Aku menyukai taman itu, bahkan jika tidak ada kupu-kupu didalamnya..."    `"Kesepian, benci, amarah, kebohongan, menyakitkan, menyebalkan, egois, bodoh, aku iri, kenapa, kenapa, KENAPA?! Siapa y… Read More
  • Pentigraf #5 Lantai Ketiga Sekolahku, sekolah swasta berlantai 2. Banyak hal yang terdapat disana, banyak hal pula yang dapat kupetik dari sana. Banyak kejadian yang terjadi, mulai dari senang, sedih, amarah, kecewa, dan banyak… Read More
  • Pentigraf #8Tentangnya    Aku mulai terbiasa dengan sikapnya yang terkadang membuatku heran. Dialah pacarku, Senzawa. Aku mengenalnya saat di bangku SMA, sungguh pertemuan yang tidak terduga. Seseorang tidak akan dipertemukan t… Read More

0 komentar:

Posting Komentar